[REVIEW] Andai Engkau Tahu



Judul           : Andai Engkau Tahu
Penulis        : Fanny Salma
Penerbit      : Rumah Orange
Tebal Hlm  : 272 hlm

"Tahukah? Hanya dengan menikmatimu dalam diamku, membuatku terus jatuh cinta"

 Kalimat itu lah yang membuat saya tertarik untuk membawa ini ke dalam lemari buku saya. Dengan cover depan seorang laki-laki dewasa yang menyembunyikan bunga merah muda di belakang tubuhnya menghadap seorang perempuan yang memunggunginya. Saya fikir ini adalah kisah dua orang dewasa yang menghadapi problema cintanya.

Ternyata setelah saya buka lembar perlembarnya, ini adalah problema cinta remaja sekolah tentang cintanya kepada seorang anak lelaki yang ditemuinya saat mereka masih sama-sama belum remaja. Saya rasa cukup tidak sesuai dengan covernya, ternyata yang bermasalah adalah si Ify dalam cerita ini. Perempuan kecil yang digambarkan sangat sempurna. Seperti tidak terlihat kekurangan satu pun dalam diri seorang Ify.

Dalam novel ini banyak sekali disisipkan lirik-lirik lagu yang terkenal seperti Bukan Untuk Sembarang Hati karya She dan masih banyak lagi. Yang paling saya sukai adalah dua paragraf yang berada di halaman 112.

     Sudah banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya untuk meratapi semuanya.

     Namun mengapa aku tak pernah menyesal menantikan kehadiranmu yang tiada mungkin? setiap sesak napas yang aku rasakan sebenarnya sulit untuk ku mengerti, terlalu banyak rindu yang aku pendam sendirian dalam ruang-ruang masa lalu tatkala aku mengingat semua tentang kita. Sungguh klasik, aku selalu merindukanmu, dari aawal pertemuan kita sampai detik ini juga. Aku rindu.

Kalimat demi kalimat yang ada dalam novel ini pun sangat bergaya remaja sekali. Dari panggilan seperti lo, gue dan masih banyak lagi. Jalan ceritanya bagi saya kurang membuat pembaca penasaran untuk membuka lembar-lembar selanjutnya. Mungkin itu yang membuat saya cukup memakan waktu lama untuk menghabiskan novel yang satu ini.

Pemain dalam cerita ini juga digambarkan tanpa ada cela sedikit pun. Terlalu banyak pemain membuat saya sebagai pembaca sedikit kebingungan dalam menikmati alur cerita dalam novel ini.

"Pertemuan kita selalu diwarnai dengan kumulus lalu terjadi hujan. Mempertegas bahwa kita adalah takdir. Setiap kumulus adalah bagian dari hujan. aku adalah bagian dari kamu."

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

[REVIEW] Ya Rabb, Aku Galau

[REVIEW] "MOVE ON" #CrazyLove