Pelajaran Pertama tahun 2015

Setiap tahun pasti punya ceritanya masing-masing. Semua menjadi satu dalam tahun yang dijalani. Dan yang harusnya kita ambil adalah, pelajaran yang sedang Tuhan berikan kepada diri kita tentang apa yang sudah dilewati.

"Bolehlah kita mendongak ke atas, tapi hanya untuk semangat memperbaiki diri dalam segala hal. Tapi ingat, ada masa dimana kita harus menundukan kepala kita untuk mengerti apa itu bersyukur"

Bersyukur. Pelajaran berharga yang Allah berikan kepada saya untuk awal tahun ini. Membuat saya membuka mata bahwa yang masih diatas saya saja tidak melihat bagaimana baik kondisinya sekarang. Mencari-cari cara untuk mendapatkan lebih baik lagi dari apa yang ada. Tidak salah memang.

Jujur saya malah melihatnya kasian, kasihan karna dia seperti buta. Tak menyadari apa yang sudah ada dalam genggamannya.

Pemikiran yang terlalu pendek dan kurang rasional. Saya sempat menahan kesal ketika menghadapi seseorang seperti ini. Berharap menjadi seperti orang biasanya. Padahal Allah sedang memberikan ia yang berbeda dari orang lain untuk menjadikannya benar-benar jelas terlihat berbeda nantinya.

Sudah banyak hantaman yang dilewati walau dengan merangkak sekali pun. Tapi sayangnya orang yang saya hadapi kemarin ternyata belum menyadari sudah sejauh mana dia merangkak. Yang ia pentingkan hanya bagaimana membahagiakan dirinya saat ini, bukan bagaimana ia bisa bertahan membahagiakan dirinya tanpa ambang waktu.

Mungkin memang benar, ketika Allah memberikan kita cobaan, menjatuhkan kita dalam taraf sejatuh-jatuhnya, disana Allah sedang mencoba membuka mata kita bahwa apa yang pernah kita miliki kemarin adalah hal terbaik. Mungkin itu yang dibutuhkan orang yang saya hadapi kemarin. Mungkin ia belum pernah jatuh sejatuh jatuhnya sampai ia lupa bagaimana bersyukur.

Mungkin ia belum berfikir panjang tentang kehidupan ini. Bagaimana cara membahagiakan orang terkasih bukan hanya saat ini, tapi untuk keadaan yang tanpa waktu.

Untuk semua orang yang sedang terjatuh, Tuhan bukan berarti sedang tidak mengasihi dan menyayangimu, Tuhan sedang ingin membuatmu membuka seluruh panca indramu untuk bersyukur atas apa yang pernah kamu miliki.

Dan untuk orang yang tidak atau mungkin belum merasakan jatuh, segera tundukan kepalamu. Tundukan hatimu. Buka semua panca indramu. Matamu. Rasakan betapa baiknya kondisi yang kau miliki sekarang. Agar kau tidak diasuh oleh nafsumu sendiri. Oleh pemikiran pendekmu yang malah akan menghancurkanmu nanti.

Setiap orang punya kekurangan pada dirinya. Setiap orang punya jalan ceritanya masing-masing. Saya punya jalan cerita saya sendiri. Kalian punya jalan cerita kalian sendiri. Ketika berharap jalan cerita kita seperti orang lain, ingat bahwa mungkin diluar sana masih ada yang ingin hidupnya seperti anda.

Bersyukur agar kita sadar sejauh mana kita sudah melangkah. Dan mulai maju agar kita tidak jalan di tempat. Dua hal yang harus beriringan. Tidak ada yang saling mendahului antara bersyukur dan bergerak lebih baik.

Comments

Popular posts from this blog

[REVIEW] Andai Engkau Tahu

[REVIEW] Ya Rabb, Aku Galau

[REVIEW] "MOVE ON" #CrazyLove