Just Speak Up
Hi Fellas..
Sudah masuk bulan Mei cuy. Hari senin insya Allah kita mulai puasa. Allahuu.. Ramadhan.
Sebenarnya gue mau kembali lagi membahas tentang mental health issue. Gimana ya..
Gue jadi makin "seneng" karena, ya, sepertinya kita udah mulai "melek" dengan mental illness. I feel soooo happy.
Setelah nonton PORD Raditya Dika bareng Vidi Aldiano dan teman-temannya yang lain, atau postingan youtube Andovi da Lopez, gue jadi terus bersyukur bahwa gue bukan makhluk minoritas.
Dulu gue kira gue doang yang berpikir bahwa berani membicarakan hal-hal yang lu anggap tidak membuat lu nyaman itu sebenarnya adalah usaha lu untuk keluar dari perasaan tidak nyaman itu. Tapi ternyata enggak. Gue gak sendirian.
Nyatanya, gak apa-apa kok lu bilang kalau lu sedang tidak baik-baik aja. Terkhusus kepada seseorang yang lu nyaman untuk berkeluh-kesah sama dia. Kepada seseorang yang sama dia lu bisa jadi diri lu sendiri. Kepada dia yang tau "sisi lain" lu tapi dia masih setia ada di hari-hari lu. As long as kalian masih take care each other, kayaknya itu akan jadi pertemanan yang amberegul ameseyu. Bahrelway.
Seharusnya memang kepada yang ahli dan mengerti perihal masalah-masalah psikologi kayak gini. Tapi gak semua orang bisa menyembuhkan diri sampai di psikolog, walaupun katanya sekarang sudah bisa di cover sama BPJS. Itu hal luar biasa, masya Allah, Allahu Akbar banget kalau beneran bisa. Ya tapi lu mungkin harus beberapa kali ganti psikolog atau apalah itu namanya untuk cari kecocokan. Ujung-ujungnya soal "cocok" si. Tapi menurut gue akan tetap lebih baik sama ahlinya kalau lu mau tau akar dari semua ini tuh apa, kan?
Gue dan teman-teman gue membuat satu perjanjian. Idk ini perjanjian atau bukan si wkwk. Tapi kita "janji" kalau ada hal-hal yang membuat kita kesel, atau gak nyaman, atau mulai berpikiran untuk melakukan hal-hal yang gak bener, langsung chat atau telpon atau voice note aja. Kapan pun. Jangan pernah dipendam sendirian. Jangan biarkan perasaan itu malah ngontrol kita. Mungkin gak menyelesaikan perkaranya, tapi setidaknya kita berani untuk ngomong. Berani untuk memaksa si "perasaan tidak nyaman" itu keluar dari pikiran kita, keluar dari entah dimana tempatnya yang membuat dada terasa sesak.
Jadi, it's okay to say i'm not okay. Just Speak Up.
Selamat bulan Mei. Selamat berpuasa.
Comments
Post a Comment