Udah, Gapapa

-

 "Tahun ini 25 tahun kan? Udah punya apa aja? Udah jadi apa?"

"Kerjanya kok masih gitu-gitu aja, emang kemarin ngapain aja"

"Mana pasangannya? Harusnya udah nikah lho umur segini"

"Tabungannya harusnya udah 3 digit si kalau usia 25"

dan kalimat-kalimat pengang kuping lainnya.

Sebegitunya banget apa ya tekanan di Quarter Life Crisis? wuakakak enak banget itu mulut kebuka ya Allah.

Belum lama ini gue sama teman-teman gue diskusi perihal ini. Perihal usia 25 tahun yang kayaknya jadi momok banget. Di usia ini kita kayak dihantam berbagai tekanan dan permintaan. Kata temen gue, ini tuh masa dimana lu dituntut untuk sudah punya pekerjaan mapan, punya ini itu (rumah, kendaraan, tabungan banyak), punya pasangan hidup, punya keluarga kecil, dan udah lulus kuliah DALAM WAKTU YANG SAMA.

YAKALI WEI.

Buat mereka yang belum ada di titik itu, gue yakin si kita pasti ngerasa kayak insecure, merasa telat dari yang lain, atau bahkan sampai ngerasa gak berharga aja gitu.

Serem ya usia ini. Udah seperempat abad hidup. Udah ada di step mana? Hadeehh.

Padahal,

Simpel si, kita semua punya timeline waktunya sendiri. Selama kita gak berpasrah dan masih terus berusaha, ya gak apa. Jalanin aja.

Sesekali ada rasa takut ma wajar kok. Kita masih terus melangkah. Kita akan jadi versi terbaik dari diri kita. Toh nyatanya gak semua bunga mekar di waktu yang sama. 

Kalau itu versi mereka, ya gapapa. Kita punya versi kita sendiri.

Lagi pula, tiap orang juga punya masalahnya masing-masing. Ada yang harus berperan jadi sandwich generation, menghidupi orang tua yang sudah tidak ada lagi sumber pendapatan. Ada juga yang bahkan harus memenuhi biaya berobat orang tuanya. Macem-macem. Gak semua pendapatan anak itu untuk dirinya sendiri.

Ada juga yang belum lulus kuliah karena dia udah kerja duluan. Jadilah kuliahnya rada terhambat, baru lulus di usia 25 tahun, Tahun ke-7 kuliah, gak apa.

Apalagi kalau sudah membanding-bandingkan mana pekerjaan yang lebih baik. Gak ada. Semuanya baik. Selama masih dalam koridor halal dan thoyib, gak ada pekerjaan yang lebih rendah dari pekerjaan lainnya. Semuanya punya peran masing-masing.

Kalau gak ada tukang sayur, jauh banget kalau belanja sayur harus ke pasar. Kalau gak ada petugas kebersihan, sampah yang dihasilkan rumah tangga akan dikemanain coba?

Kalau soal pasangan? Ini paling absurd si. Kita kan gak pernah tau kapan akan ketemu orang yang kita ngerasa "cukup" sama dia. Cukup? Iya, cukup. Mau beli rumah, cukup. Mau beli mobil, cukup. Mau nyekolahin anak di international school, cukup. Gak lah wkwk.

Kalau ada orang yang ngebuat kamu ngerasa gak berharga, yang ngebuat kamu ngerasa ketinggalan jauh sama orang lain, jauh-jauhin lah. Kita itu penting. Bahagianya kita itu penting. Toh sukses gak cuma sekedar itu doang.

Jadi,

Udah, gapapa.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

[REVIEW] Andai Engkau Tahu

-
Image
Judul           : Andai Engkau Tahu Penulis        : Fanny Salma Penerbit      : Rumah Orange Tebal Hlm  : 272 hlm "Tahukah? Hanya dengan menikmatimu dalam diamku, membuatku terus jatuh cinta"   Kalimat itu lah yang membuat saya tertarik untuk membawa ini ke dalam lemari buku saya. Dengan cover depan seorang laki-laki dewasa yang menyembunyikan bunga merah muda di belakang tubuhnya menghadap seorang perempuan yang memunggunginya. Saya fikir ini adalah kisah dua orang dewasa yang menghadapi problema cintanya. Ternyata setelah saya buka lembar perlembarnya, ini adalah problema cinta remaja sekolah tentang cintanya kepada seorang anak lelaki yang ditemuinya saat mereka masih sama-sama belum remaja. Saya rasa cukup tidak sesuai dengan covernya, ternyata yang bermasalah adalah si Ify dalam cerita ini. Perempuan kecil yang digambarkan sangat sempurna. Seper...
Read more

[REVIEW] Ya Rabb, Aku Galau

-
Image
  Judul                  : Ya Rabb, Aku Galau Penulis              : Aida MA & Ummi K. Miqdar Penerbit            : Erlangga Tebal Halaman : 160 Halaman Galau? Ya kata itu akhir-akhir ini sering sekali disebut-sebut. Mungkin perubahan dari kata "Bimbang" yang dulu juga sempat booming ya. hehehe. siapa yang tak pernah galau? Ada yang belum pernah merasakanya? Rasanya berbagai umur pun tidak ada yang tidak pernah tersandung kata itu ya. Check This Out buku ini deh ... "Ya Rabb, AKu Galau " ... Mendengar judulnya saja siapa yang tidak tertarik untuk membaca buku yang bercover dominasi orange segar ini. Mungkin kalian berfikir bahwa buku ini hanya kegalauan remaja yang ecek-ecek dengan masalah percintaan mereka yang tanpa juntrunganya. But, it's different book ya. Masih mengungkit tentang galau, namun hebatnya para penulis buku Ya Rabb Aku Galau in...
Read more

Ada Planning Resensi 2 Novel Nih

-
Image
Hai galauers sejabodetabek sampe ke kerak bumi .. Kali ini gue mau cerita tentang 2 buku yang udah lumayan lama gue beli dan baruuuuuu ... banget gue beli hari ini. Selama lulus dari SMK, gue jadi lebih liar ketika ngeliat Gramedia. Mata gue seperti melihat santapan yang bisa bikin gue kenyang tanpa harus buka tudung liat makanan apa yang dimasak mama gue hari ini. Hahaha enggak. Kadang awalnya gue pingin beli buku apa, eehh yang gue bopong ke rumah ternyata buku yang mana. Kalau penghasilan gue lebih baik lagi, mungkin kalau gue nongkrong di Gramedia, pulang-pulang bisa nyeret-nyeret lemari gede yang isinya novel sama humor kali. Kadang gue ke Gramedia juga tanpa tujuan, enggak tau pingin liat buku apa yang lagi in atau tanpa sengaja ada lembaran pahlawan di dompet gue yang harus gugur. Gue merasa rada aneh karna gue bisa berlama-lama di dalam toko buku dari pada di pinggir selokan. Buku yang Inshaa Allah dalam waktu deket ini akan gue review adalah buku yang lebih du...
Read more