Buka Mata, Buka Telinga

Hai September.

Sudah di bulan ke-9. Cepat ya. Rasanya baru kemarin tahun baru. Sekarang, tidak lama lagi, tahun berganti.

Seminggu lagi gue wisuda. Nggak nyangka gue bisa ada di titik ini. Di situasi yang awalnya gue kira gue hanya bisa mimpi. Kalau anak-anak lain berpikir, "Gue kuliah dimana ya?", gue malah, "Gue bisa kuliah gak ya?".

Jangankan kuliah. Gue bisa lulus SMK aja udah senengnya masya Allah.

Perjalanan untuk bisa mengenyam pendidikan itu masih jadi barang yang mewah untuk gue. Tapi dengan kerja keras mama, gue bisa. Gue bisa ada di posisi ini.

"Ma, aku janji, aku kuliah gak akan lebih dari 4 tahun. Aku janji". Setengah mati rasanya mengusahakan untuk bisa lulus di tahun ke-4 perkuliahan.

Mama gue yang single parent, mama gue yang bekerja sendirian, dia ngasih kepercayaan ke gue untuk bisa menyelesaikan S1 selama 4 tahun.

Kalau ditanya kenapa kuliah, gue gak pernah menjawab dengan sebenar-benarnya jawaban. Karena bagi gue, gue butuh kuliah. Emosi gue masih payah untuk menghadapi dunia kerja pada waktu itu. Walaupun di tempat kerja gue, gue bener-bener diposisikan sebagai cucu/anak/adek dari semua orang di kantor. Tapi tetap aja, gue gampang sebel kalau ngadepin hal yang gak sesuai sama nalar gue waktu itu.

Gue masih pingin gabung sama anak-anak seusia gue. Gue masih pingin dengerin curhatan yang seusia gue.

Lebih dari itu, gue merasa masih butuh banget belajar. Gue butuh berdiskusi banyak hal dan melakukan banyak kegiatan baru.

Dan Allah kabulkan permohonan gue. Ditambah dengan gue yang dapat beasiswa full sampai akhir tahun ini. Gue gak perlu kerja di sela-sela kuliah. Mama gak pusing bayar biaya kuliah gue. Biaya kebutuhan harian kuliah juga dicover beasiswa. Can you imagine betapa bahagianya masa-masa ini?

Di kuliah ini juga gue dapat kesempatan untuk lomba dan ikut konferensi internasional di Turki.

Gue yang cuma berharap bisa kuliah, Allah malah kasih lebih dari apa yang gue mau.

Ditambah, gue punya 12 sahabat. Mereka harta yang paling berharga di kampus. Gue gak tau kalau gak ada mereka apa jadinya hidup gue di kampus. Mungkin gak akan seindah ini.

Banyak ya? Iya. Allah kasih banyak biar kalau mau ketawa bisa puas banget.

Banyak hal-hal yang masih harus gue hadapi sampai sekarang. Tapi gue gak boleh lupa bahwa kemarin Allah udah sebaik ini sama gue. Allah sudah mempersiapkan hal-hal baik lainnya di hari berikutnya.

Hanya jangan lupa untuk buka mata, buka telinga.

Comments

Popular posts from this blog

[REVIEW] Andai Engkau Tahu

[REVIEW] Ya Rabb, Aku Galau

[REVIEW] "MOVE ON" #CrazyLove